Nikmatnya Bakso Sumsum Cak Hadi Singosari
Bakso Sumsum Cak Hadi beralamat di Jl. Kertanegara Singosari Kabupaten Malang-Jawa Timur. Berlokasi sekitar 0.1 Kilometer dekat Candi Singosari. Lokasinya sedikit masuk gang, tapi tidak mengalahkan antrian dan keramaiannya. Gang tidak menjadikannya sepi, dan gang pun tidak menjadikannya tidak terkenal.
Berawal dari ketidaksengajaan saat menonton Trans 7, ada reportase tentang Bakso di Malang yang nikmat dan lezat. Salah duanya di Singosari adalah Bakso Mercon Cak Kar dan Bakso Sumsum Cak Hadi. Adapun bakso mercon, saya kurang suka pedas sehingga saya pribadi tidak rekomended. Akhirnya pilihan penasaran tertuju pada Pak Hadi.
Dengan memakai Waze, saya cari alamat dengan kata kunci, "Bakso Sumsum Singosari". Alhamdulillah ketemu, dan jaraknya hanya sekitar 7,4 Kilometer dari rumah saya. Menurut Informasi Bakso Cak Hadi buka jam 17:00 alias jam 5 sore. Karena terkenal antrinya, akhirnya saya dan keluarga memutuskan berangkat jam 15:30 dari Kota Malang. Sampai Singosari jam 16:04 tepat.
Awalnya bingung juga, Waze sudah menunjukkan sampai, namun mana bakso sumsumnya? ternyata masuk gang. Ancer-ancernya (8/11/17) adalah gang sebelah ekspedisi J&T. Lurus dikit sudah Candi Singosari yang terkenal dengan sejarah Kertanegaranya.
Di awal gang istri tanya kepada seorang cewek SD, dimana bakso sumsum? Dia anak yang supel, ramah, dan keliatan cerdas. Dia menunjukkan lokasinya dan menjelaskan kalau bukanya jam 5 sore dan ditunggu saja. Dia melapor kepada Cak Hadi sang pemilik warung, ternyata anak kecil tersebut tetangganya.
Saya mengajak istri dan anak saya yang berumur 2 tahun lebih. Begitu melihat anak saya, Pak Hadi langsung menyapa anak saya, bersalaman dengan kami dan mengajak anak saya masuk. Namun anak saya takut-takut, saya awalnya juga sungkan, belum kenal namun beliau sudah terkenal dulu lewat televisi, hehehe.
Namun dengan gaya yang sangat lembut memberitahu kami, kalau rumahnya bebas dilihat dan dimasuki. Ada ikan, ayam dan beberapa hewan ternak yang dipelihara oleh Pak Hadi. Anak saya diajak main-main ke belakang rumahnya. Dan saya diberikan kesempatan ngobrol lebih dekat dan lebih banyak dengan beliau secara intensif. Maklum pertama kali datang dan bawa anak kecil, ternyata Pak Hadi suka sekali dengan anak kecil.
Awal mula Pak Hadi berjualan bakso mulai tahun 1980-an. Awalnya keliling, lalu sewa tempat kecil-
kecilan di Singosari. Pada tahun 2000-an beliau memiliki ide untuk membuat bakso sumsum tulang tempong sapi. Ternyata masyarakat menyambu sangat antusias. Namanya mulai dikenal dan diupload di beberapa blog ternama di Kota Malang. Blog yang menuliskan jawara-jawara bakso Malangan. Salah satunya ya Bakso Sumsum Cak Hadi ini.
Menurut penuturan Pak Hadi, Bakso Sumsum pertama kali diliput TV NDTV, yang akhirnya tutup. Tetapi tidak menafikkan tulisan-tulisan yang semakin banyak di blog, Kaskus, dan sebagainya. Terakhir kali stasiun TV yang meliput adalah Trans 7 dengan reportase khususnya. Beliau menuturkan bahwa ada 4 orang dari Trans 7 meminta ijin untuk meliput dan beliau pun menyambutnya dengan ramah dan bebas memasuki rumahnya untuk meliput, termasuk dapurnya yang masih menggunakan tunggu dan kayu bakar.
Setelah ngobrol kesana kemari tentang dunia perbaksoan, akhirnya saya pun diajak ke dapur melihat proses pembuatan bakso. Saat itu puteri beliau bersama beberapa pegawainya sedang mempersiapkan hidangan-hidangan bakso. Rumah masih sepi, masih ada saya sekeluarga beserta satu rombongan lagi. Tulang-belulang kaki sapi pun direbus dan dipecok diambil sumsumnya. Dalam sehari bisa menghabiskan 5 lebih tulang kaki sapi besar-besar. Belanja mulai dari jam 8 pagi dan dilanjut memaskan dan mempersiapkan sampai dengan sore harinya.
Saya diberi bonus tulang belulang sapi beserta sisa-sisa sumsumnya. Padahal bakso belum disiapkan di tempat persiapannya. Ini merupakan bonus dan kehormatan tersendiri bagi kami. Memakan bakso Cak Hadi dan diberikan kesempatan bertanya-tanya diberi bonus tulang dan sumsum sapi lagi.
Pukul 16:45, antrian pun mulai membludak. Para bikers pun parkir di depan rumah. Tidak cukup mereka harus parkir di luar gang. Kalau parkir di luar gang ada tukang parkirnya, jadi harus bayar. Kalau mau parkir gratis datanglah jam 16:00 hehehe. Lumayan sambil liat bikin bakso dan dibonusin balungan kaki sapi.
Kami yang datang pertama pun diberi hidangan pertama kali. Tanpa diminta ngantri, langsung diberikan mangkuknya. Tapi, bagi yang datang terlambat, ngantri puanjang sepanjang separuh sepur hehe. Jam 17:00 buka tepat, antrian sudah membludak.
Menurut penuturan Pak Hadi, jam 17:00 buka, ba'da isya (sekira pukul 19:00) sudah ludhes habis. Kenyataannya memang demikian, antri panjaang sekali. Alhamdulillah kami tidak harus antri karena sabar menanti buka warungnya haha.
Menurut Pak Hadi, dulu pelanggan bebas mau ambil bakso yang mana, selagi bakso masih seharga Rp 500, bakso sumsum dijual Rp 600. Akhirnya pelanggan banyak memilih bakso sumsum, sampai kehabisan. Pelanggan yang datang terakhir tidak dapat baksonya. Banyak yang komplain. Lalu dibukalah sistem pesanan, banyak yang telpon minta hari itu disiapkan bakso sumsum 5 ada yang 10 bahkan lebih untuk dibungkus keluarga. Ternyata banyak pula komplain. Akhirnya Pak Hadi membuat paketan.
Satu paket bakso sumsum seharga Rp 16.000,- dengan isi: Tahu bakso daging sapi asli, bakso kerikil, bakso isi telur puyuh, bakso hati, bakso urat, bakso halus, dan bakso sumsum.
Kalau mau nambah ada tambahannya seperti mie kuning, shoun, goreng mekar dan bulat, serta minuman botol. Ini menurut kami sangat murah meriah, dan rekomended untuk diulang kembali. Siapa yang bilang mahal berarti tidak pernah tinggal di Malang.
Ada tips yang diberikan oleh Pak Hadi untuk memakan bakso sumsumnya. Pertama kenali mana bakso sumsum, yaitu bakso berwarna putih cerah berukuran agak kecil (yang besar bakso halus biasa). Kenapa dibuat agak kecil, agar bisa dimakan sekali kremus. Inilah tipsnya, "MAKANLAH SEKALI KREMUS". Karena sensasinya adalah CROOOOT muncratnya sumsum yang lezat melumeri lidah anda.
Jangan lupa sebelum makan baca bismillah dan setelahnya baca alhamdulillah ya? :)
Sekian info dari kami, semoga barokah selalu untuk Pak Hadi dan keluarganya. Terimakasih kepada Pak Hadi dan keluarga atas kebaikan beliau kepada kami para pelanggannya.
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan
klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Suara Nada Islami
0 komentar:
Posting Komentar