ALEXIS, HITAM-PUTIH JAKARTA RAYA
Alexis, kini menjadi legendaris. Hotel berbintang yang cukup
dikenal di Jakarta mulai diperbincangkan kalangan awam hingga para pejabat dan
artis. Alexis merupakan sebuah hotel mewah dengan bangunan megah dan fasilitas
yang sangat elegan untuk para pejabat dan tamu baik dari luar maupun dalam
negeri.
Alexis menjadi ikon kebanggaan Pemprov DKI, karena ternyata
menyumbang hingga 30 Miliar Rupiah kepada pemprov DKI[1]. Pemasukan
APBD yang lumayan besar, sehingga Gubernur Jokowi, Ahok, Soemarsono, dan Djarot
pun tak mampu menutup alexis[2]. Ahox,
terpidana pelecehan Al-Qur’an pun menyatakan bahwa Alexis merupakan surga dunia
yang perlu untuk dipertahankan[3].
Bahkan Ahok menyangkal adanya tempat pelacuran yang membawa keruntuhan moral
Jakarta, sebagaimana pernah dituduhkan Habib Muhammad Rizieq Shihab, menurut
Ahok harus ada bukti bila menuduh Alexis merupakan tempat pelacuran[4].
Hotel yang dimiliki oleh Alex Tirta, ternyata kenal betul dengan
Ahok[5]. Bisnisnya
dijaga kuat karena selain memberikan pemasukan yang besar kepada para pemprov,
ternyata banyak pula pejabat yang menikmati fasilitas pijat, sauna, dan
plus-plusnya di sana[6]. Entah
pejabat siapa, yang jelas mereka yang mendukung Alexis untuk tetap tegak
berdiri dan memasang garda depan tatkala Alexis ditutup, merupakan indikasi
bahwa mereka setuju adanya hotel yang tidak senonoh berdiri di Jakarta.
Pada saat kampanye pemilihan Gubernur DKI Jakarta, salah satu
kandidat bernama Anies Rasyid Baswedan dan wakilnya Sandiaga Uno banyak
mengkampanyekan tentang perumahan DP 0, penutupan reklamasi, penguatan karakter
pendidikan, dan beberapa program pengentasan kemiskinan dengan Oke Ocenya. Sedangkan
Agus Yudhoyono dengan Ibu Silvy lebih mengarah pada program-program yang dirasa
normatif. Berbeda dengan keduanya, Ahok dirasa lebih berpengalaman secara
teknis oleh para pendukungnya.
Pendukung militan Ahok, sangat menyorot program-program Anis dan
Sandi dengan Oke Ocenya. Salah satu program yang mereka khawatirkan dan pasang
garda terdepan untuk mendepaknya adalah, “Penutupan Reklamasi Teluk Jakarta.” Banyak
yang kontra penutupan reklamasi, salah satunya Luhut Pandjahitan, yang dikenal
sebagai anak kesayangan dari Beny Moerdani[7].
Program rusun DP 0 dan penguatan karakter pendidikan juga menjadi cibiran
sebagian masyarakat Jakarta dan para pendukung Ahok.
Sejak kejadian bocornya kampanye terselubung Ahok di Kepulauan
Seribu tentang QS. Al-Maaidah: 51, Allah menghendaki makar yang lebih besar
atas musuh-musuhNya. Melalui serangkaian proses perjuangan, doa, dan juga
perjuangan hukum dan politik. Akhirnya Ahok ditetapkan sebagai tersangka dan kalah
dalam Pilkada DKI Jakarta.
Saat Anies, mantan menteri pendidikan dan kebudayaan NKRI yang juga
bergelar profesor ini belum dilantik, banyak tuduhan-tuduhan dan berita-berita
yang pesimis dilontarkan oleh para pendukung lawan. Mulai dari kinerjanya yang
buruk dan anggaran yang tidak sesuai dengan program Oke Oce, namun hal tersebut
wajar, Anies-Sandi belum dilantik.
Berita lain menyatakan, bahwa Ahok-Djarot, sebelum meninggalkan
jabatannya sebagai gubernur sudah memasang “kunci-kunci program” anggaran agar
Reklamasi terus lanjut. Didukung oleh Luhut Binsar Pandjahitan, menandakan
bahwa kekuatan sudah sangat masif. Para ulama dan aktvis Muslim, begitu juga
masyarakat awam menanti-nanti program apa yang akan dilakukan oleh Anies-Sandi?
Keterkejutan ada pada program yang awal dan sangat awal. Program
ini memecah Umat menjadi tiga bagian besar: (1) Umat yang setuju dengan program
perdana Anies-Sandi yang menggentarkan; (2) Umat yang benar-benar marah dan
menolak program perdana yang sukses; (3) Umat yang meremehkan kebijakan perdana
ini. Apa itu kebijakan perdana??? ALEXIS DITUTUP. Masyakarat kelas eksekutif
dan pejabat tingkat tinggi, menyewa beberapa oknum dan aparat untuk memblokade
Alexis guna melindunginya, namun ternyata penutupan hanya memakai surat.
Anies Rasyid Baswedan telah membentuk secara rahasia intelejen
untuk masuk ke dalam Alexis, data-data didapatkan, bahkan informasi penting
tentang alexis telah dilaporkan dan dimiliki Anies-Sandi[8]. Anies
mengganti jajaran Pemprov dengan orang-orang yang satu visi, misi dan budaya. Tentu,
orang-oran yang sejajar dengan Ahok, dkk benci bersanding dengan Anies-Sandi,
namun hal ini dimanfaatkan Anies-Sandi untuk menggerakkan program besar yang
sangat mencengangkan para pejabat, tapi sangat lucu di mata orang awam pro
kebatilan (baca: kecebong).
Komentar rendahan kecebong dan juga pejabat yang pura-pura jadi
kecebong, muncul di laman-laman Twitter dan Facebook. Orang yang baru belajar
ngaji tentu sudah emosi-emosi amat. Namun, orang yang sudah faham dunia medan
dakwah ammar ma’ruf nahi munkar, kayak begitu itu adalah lawakan para orang
jahil (baca: kecebong). Mereka meremehkan dan sangat meremehkan kebijakan
Anies-Sandi dalam menutup Hotel Alexis. Kebijakan apa itu? Kebijakan ecek-ecek
dalam menutup esek-esek. Anies-Sandi kan bukan intelejen? Begitu kata mereka.
Bahkan lucunya Wakil Ketua DPR menginginkan kalau benar Alexis
terbukti menyalahi aturan, buka saja bukti-buktinya. Saya yakin, wakil ketua
DPR seperti anak kecil yang dididik Husnudzon sama semua orang, bahkan sama
Iblis sekalipun. Polos, dan sangat polos, saya yakin beliau bukan pelanggan
Alexis (Allahu a’lam). Namun dengan kepolosannya membuat para pejabat marah
besar, Ruhut[9]
termasuk Megawati Soekarnoputri[10].
Menanggapi kedua polemik di atas, dimana yang satu ingin dibuka dan
yang lainnya ingin ditutup. Pak Anies sebagai gubernur menunjukkan betapa
elegannya beliau. Sebagai gubernur dengan pemahaman Islam yang cukup baik,
beliau tentu tidak akan mengumbar aurat orang lain. Namun, apa guna data-data
itu ditelusur hingga detail?????
Untuk mencapai tujuan pembangunan Jakarta yang berkelanjutan,
bersih, amanah, dan sejahtera. Apa hubungannya dengan Hotel Alexis?
Pertama: Secara
ukhrawi. Pak Anies menyatakan bahwa penutupan hotel Alexis tidak menjadikan
Pemprov DKI menjadi miskin. Kehilangan 30 M itu kecil daripada tidak berkah.
Pak Anies ingin Jakarta mendapatkan pemasukan yang halal[11]. Dalam
Islam, Agama yang diakui oleh Allah, satu-satunya Tuhan Yang Berhak Disembah,
menyatakan bahwa perzinaan dapat menimbulkan kemurkaanNya. Rahmat adalah
FitrahNya, kasih sayang adalah lebih luas dari murkaNya, namun adzab adalah keadilanNya.
Adzab turun bila ada sebab, bila tidak ada sebab, maka yang turun adalah rahmat
dan kasih sayang. Maka Pak Anies ingin sebab-sebab laknat dan adzab itu
ditutup, agar Jakarta berkah. Konsep yang sederhana tapi sangat luar biasa yang
diremehkan oleh Pak Polos yang terhormat Wakil Ketua DPR RI.
Kedua: Pak Anies dan
Sandiaga, tentu tidak akan membuka secara vulgar rekaman CCTV dan data-data
pelanggan Hotel Alexis. Jangankan yang ber-esek-esek, saat ini pelanggan yang
hanya menikmati Spa dan kamar tidur tanpa melacur saja sudah malu luar biasa,
apalagi yang meyewa wanita bayaran untuk digunakan kelaminnya. Namun, data-data
itu disimpan dalam ruang sangat rahasia (dan semoga dijaga oleh Allah hingga
tidak terbongkar) itu adalah senjata pamungkas, ibarat BOM ATOM yang siap
diledakkan bila ada yang mengganggu program-program ammar ma’ruf nahi munkar
selanjutnya insyaa Allah.
Kodok, kecebong, atau apalah namanya dari kalangan pejabat tentu
akan berfikir dua kali lipat bila akan melakukan kudeta sipil terhadap gubernur
Anies dan Sandi. Sedangkan kudeta militer tidak mungkin, sedangkan kudeta
politik, mereka dibacking jutaan Muslim di Indonesia. Lalu, apa yang mereka
bisa? Hanya melemparkan fitnah, mengejek, mencaci maki, ini yang tidak digubris
oleh seorang profesor.
Namun, apabila ternyata ada gerakan nyata. Itulah saat ancaman
dibuktikan. Siapa yang tidak malu bila nama-nama dan tindakan mereka
dimunculkan di publik? Siapa? Hanya hewan yang tidak malu, atau orang yang
sudah tidak waras.
Maka, apabila Alexis tidak ditutup, reklamasi, pemantapan karakter
pendidikan, DP 0% tidak akan berjalan, karena jelas kodok akan terus berusaha
menelanjangi program-program itu. Tapi alhamdulillah, kecebong di Indonesia
masih punya malu. Begitu Alexis ditutup memakai surat resmi, ijin tidak
diperpanjang, dan bukti-bukti sudah dipegang, kodok pun diam seribu bahasa.
Hanya kecebong bodoh yang berkoar-koar kepanasan. Biarlah mereka, toh mereka mungkin
sebagiannya penikmat Kalijodo yang pindah ke alexis karena suksesnya beberapa
proyek.
Malang, 11-11-2017
[1] http://www.tribunnews.com/metropolitan/2017/10/31/hotel-alexis-ungkap-setoran-ke-pemprov-dki-capai-rp-30-miliartahun
[2] http://news.metrotvnews.com/read/2016/02/23/488672/ahok-akui-tak-mudah-tutup-alexis-dan-malioboro
[3] http://news.liputan6.com/read/2437816/ahok-di-lantai-7-alexis-itu-surga-dunia-loh
[4]http://megapolitan.kompas.com/read/2017/01/16/16041441/ahok.katanya.banyak.pelacuran.di.alexis.ada.bukti.enggak.
[5] http://medan.tribunnews.com/2017/11/01/fakta-seputar-pemilik-hotel-alexis-serta-hubungannya-dengan-ahok-dan-wiranto
[6] http://news.liputan6.com/read/3148959/pegawai-ungkap-pelanggan-pijat-alexis-mulai-artis-hingga-pejabat
[7] http://jakarta.bisnis.com/read/20171024/77/702416/reklamasi-teluk-jakarta-anies-sandi-vs-luhut
[8] http://megapolitan.kompas.com/read/2017/11/01/10090091/anies-mengaku-punya-data-alexis-mulai-dari-cara-masuknya-pengaturan-hp
[9] http://www.tribunnews.com/metropolitan/2017/11/02/ruhut-tidak-setuju-nama-nama-pelanggan-griya-pijat-alexis-diumbar-ke-publik
[10] https://www.turnbackhoax.id/2017/11/06/disinformasi-megawati-jangan-pernah-membongkar-nama-nama-pelanggan-alexis-di-depan-publik-karena-itu-sama-saja-mencoreng-nama-baik-pejabat-negara/
[11] http://www.tribunnews.com/metropolitan/2017/11/01/anies-baswedan-ingin-pemasukan-dki-dari-uang-halal
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan
klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Suara Nada Islami
0 komentar:
Posting Komentar