WISATA MANFAAT

Menuangkan informasi tentang kepariwisataan Indonesia yang kaya akan keragaman alam dan budaya. Turut pula memberikan kemudahan dalam melayani customer wisata (tourist) baik domestik maupun internasional untuk welcome (datang) ke Indonesia. Dimulai dari Malang Raya menyebar hingga Nusantara

Senin, 12 September 2016

RANU PANE DANAU SEJUK GERBANG PEJUANG PUNCAK MAHAMERU

RANU PANE
DANAU SEJUK GERBANG PEJUANG PUNCAK MAHAMERU[1]

Assalamu’alaikum warahmatullah wa barokatuh, Mufida Tour and Travel mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Adha 1437 H, Taqobbalallahu minna wa mainkum.
Setelah sekian terhenti pada pembahasan wisata di Malang Raya khususnya pembicaraan seputar TNBTS (Taman Nasional Bromo-Tengger-Semeru) kini mari kita lanjutkan lagi pembahasan kita mengarah ke wilayah Timur dari tempat wisata sebelumnya, yaitu Kawasan Tengger dan Gunung Bromo. Kali ini kita akan bahas mengenai lika-liku Gunung Semeru dan perjalanan pendakiannya.
Bagi Agan dan Aganwati yang sudah pengalaman dan memberi masukan atau komentar silahkan memasukkan pendapat dan kritik serta saran di kolom komentar pada blog http://www.wisatamanfaat.blogspot.co.id.
Tidak lengkap rasanya bila kita membahas Gunung Semeru, namun tidak membahas secara detail pendakiannya. Salah satu spot dan tempat wisata yang cukup indah juga sebagai gerbang menuju tempat pendakian para pejuang puncak Mahameru adalah Ranu Pane.
Ranu Pane (Bisa juga ditulis Ranu Pani) adalah danau yang terletak di Kaki Gunung Semeru. Secara administratif tepatnya berada di Desa Ranu Pani, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Propinsi Jawa-Timur. Walau letaknya sudah masuk ke wilayah Lumajang, namun Ranu Pane masih masuk di kawasan TNBTS.
Luas Ranu Pane adalah sekitar 1 Ha dikelilingi pepohonan dan rumput yang sangat hijau dan subur dengan ketinggian sekitar 2.200 mdpl. Dari Ranu Pane, Gunung Semeru yang menjulang sudah terlihat dengan jelas. Di Ranu Pane ini para pendaki seolah-olah diberikan motivasi yang sangat kuat untuk berjuang mencapai puncak Gunung Semeru yang merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa itu.
Ranu Pane merupakan gerbang pertama para pendaki ke Gunung Semeru maupun wisatawan yang akan trecking ke Ranu Kumbolo. Gerbang pertama dari jalur pendakian Barat baik dari wilayah Malang ataupun wilayah Probolinggo. Jalur ini sangat familiar dan menjadi rujukan banyak agen tour dan pendakian, karena jalur ini merupakan jalur aman dan dalam pengawasan konversi alam TNBTS.
Ranu Pane sendiri merupakan sebuah desa yang masih ditinggali oleh para penduduk Suku Tengger yang menyebar ke wilayah Lumajang. Berbeda dengan Suku Tengger di kawasan Probolinggo dan Suku Ngadas di wilayah kawasan Tumpang-Kabupaten Malang. Suku Tengger kawasan Ranu Pane lebih familiar dengan para pendaki dan lebih memahami tentang seluk-beluk pendakian Semeru. Sehingga bila Agan kurang faham tentang track pndakian dan bekal apa yang harus dibawa sebaiknya Agan tanya dahulu ke penduduk Ranu Pane.
Kelebihan jalur pendakian melalui Ranu Pane adalah waktu persiapan dan bekal yang cukup terutama air bersih, karena di wilayah Ranu Pane banyak pedagang yang menjajakan minuman, makanan, bahkan peralatan dan persiapan untuk mendaki ke Gunung Semeru. Bila Agan berencana naik kendaraan pribadi atau sewa dari Tumpang atau Probolinggo dan berencana naik ke Ranu Kumbolo atau Puncak Mahameru, Agan dapat memarkir kendaraan yang telah disediakan di wilayah sekitar Ranu Pane dengan tarif sekitar Rp 5.000/hari. Di Ranu Pane juga disediakan penginapan, WC umum, dan warung yang dapat Agan nikmati pelayanannya. Sederhana tapi sangat penting untuk pendakian. Karena bila Agan tidak makan sebelum mendaki, boleh jadi di ketinggian lebih dari 2.000 mdpl Agan tidak merasa lapar namun tiba-tiba lemas, kedinginan dan dehidrasi.
Sebelum Agan naik lebih lanjut ke kawasan Semeru, Agan harus persiapkan dahulu fisik dan bekal. Cek bekal apa saja yang akan dibawa, jangan banyak-banyak bekalnya namun tetap dipilih bekal yang penting untuk nutrisi dan gizi, mineral dan yang terpenting adalah bekal iman. Selain itu, Agan juga persiapkan fisik seperti pemanasan sejenak sebelum mendaki agar otot tidak kaku dan kram, dan yang terpenting adalah doa.
Pengumuman penutupan pendakian ke Gunung Semeru biasanya ada pada wilayah Ranu Pane, terletak kantor pemeriksaaan dan BASARNAS. Di Kantor ini biasanya Agan harus melaporkan kegiatan yang akan agan laksanakan, mau mendaki sampai mana dan di situlah Agan akan dicatat dan didata untuk mencegah kemungkinan-kemungkinan yang tidak diinginkan. Di sini Agan juga akan dikenai tarif iuran khususnya yang membawa kamera akan dikenakan iuran tambahan Rp 10.000.
Apabila memang ada pengumuman penutupan jalur pendakian, maka Agan bisa bertanya sampai manakah Agan bisa melajutkan perjalanan. Eman, kalau Agan sudah jauh-jauh berniat ingin mendaki Semeru, namun harus gagal total karena ada penutupan. Biasanya kalau ada penutupan karena adanya status yang meningkat di puncak atau adanya cuaca ekstrem seperti badai, maka pendaki hanya diperbolehkan sampai Ranu Kumbolo. Bila diperbolehkan hanya sampai Ranu Kumbolo, lebih baik Agan lanjut, karena Ranu ini sangat indah dan menawan. Eman sekali bila Agan harus balik kucing tanpa mengunjungi apapun setelah Ranu Pani.
Pembahasan mengenai Ranu Kumbolo insyaa Allah akan diposting pada postingan berikutnya. Assalamu’alaikum warahmatullah.

Sponsored by: www.mufidatravel.com




Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Suara Nada Islami

0 komentar:

Posting Komentar

Kolom Komentar

Livechat