RANU
PANE
DANAU
SEJUK GERBANG PEJUANG PUNCAK MAHAMERU[1]
Assalamu’alaikum
warahmatullah wa barokatuh, Mufida Tour and Travel mengucapkan Selamat Hari
Raya Idul Adha 1437 H, Taqobbalallahu minna wa mainkum.
Setelah
sekian terhenti pada pembahasan wisata di Malang Raya khususnya pembicaraan
seputar TNBTS (Taman Nasional Bromo-Tengger-Semeru) kini mari kita lanjutkan
lagi pembahasan kita mengarah ke wilayah Timur dari tempat wisata sebelumnya,
yaitu Kawasan Tengger dan Gunung Bromo. Kali ini kita akan bahas mengenai
lika-liku Gunung Semeru dan perjalanan pendakiannya.
Bagi
Agan dan Aganwati yang sudah pengalaman dan memberi masukan atau komentar
silahkan memasukkan pendapat dan kritik serta saran di kolom komentar pada blog
http://www.wisatamanfaat.blogspot.co.id.
Tidak
lengkap rasanya bila kita membahas Gunung Semeru, namun tidak membahas secara
detail pendakiannya. Salah satu spot dan tempat wisata yang cukup indah juga
sebagai gerbang menuju tempat pendakian para pejuang puncak Mahameru adalah
Ranu Pane.
Ranu
Pane (Bisa juga ditulis Ranu Pani) adalah danau yang terletak di Kaki Gunung
Semeru. Secara administratif tepatnya berada di Desa Ranu Pani, Kecamatan Senduro,
Kabupaten Lumajang, Propinsi Jawa-Timur. Walau letaknya sudah masuk ke wilayah
Lumajang, namun Ranu Pane masih masuk di kawasan TNBTS.
Luas
Ranu Pane adalah sekitar 1 Ha dikelilingi pepohonan dan rumput yang sangat
hijau dan subur dengan ketinggian sekitar 2.200 mdpl. Dari Ranu Pane, Gunung
Semeru yang menjulang sudah terlihat dengan jelas. Di Ranu Pane ini para
pendaki seolah-olah diberikan motivasi yang sangat kuat untuk berjuang mencapai
puncak Gunung Semeru yang merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa itu.
Ranu
Pane merupakan gerbang pertama para pendaki ke Gunung Semeru maupun wisatawan
yang akan trecking ke Ranu Kumbolo. Gerbang pertama dari jalur pendakian
Barat baik dari wilayah Malang ataupun wilayah Probolinggo. Jalur ini sangat
familiar dan menjadi rujukan banyak agen tour dan pendakian, karena jalur ini
merupakan jalur aman dan dalam pengawasan konversi alam TNBTS.
Ranu
Pane sendiri merupakan sebuah desa yang masih ditinggali oleh para penduduk
Suku Tengger yang menyebar ke wilayah Lumajang. Berbeda dengan Suku Tengger di
kawasan Probolinggo dan Suku Ngadas di wilayah kawasan Tumpang-Kabupaten
Malang. Suku Tengger kawasan Ranu Pane lebih familiar dengan para pendaki dan
lebih memahami tentang seluk-beluk pendakian Semeru. Sehingga bila Agan kurang
faham tentang track pndakian dan bekal apa yang harus dibawa sebaiknya
Agan tanya dahulu ke penduduk Ranu Pane.
Kelebihan
jalur pendakian melalui Ranu Pane adalah waktu persiapan dan bekal yang cukup
terutama air bersih, karena di wilayah Ranu Pane banyak pedagang yang
menjajakan minuman, makanan, bahkan peralatan dan persiapan untuk mendaki ke
Gunung Semeru. Bila Agan berencana naik kendaraan pribadi atau sewa dari
Tumpang atau Probolinggo dan berencana naik ke Ranu Kumbolo atau Puncak
Mahameru, Agan dapat memarkir kendaraan yang telah disediakan di wilayah
sekitar Ranu Pane dengan tarif sekitar Rp 5.000/hari. Di Ranu Pane juga
disediakan penginapan, WC umum, dan warung yang dapat Agan nikmati
pelayanannya. Sederhana tapi sangat penting untuk pendakian. Karena bila Agan tidak
makan sebelum mendaki, boleh jadi di ketinggian lebih dari 2.000 mdpl Agan
tidak merasa lapar namun tiba-tiba lemas, kedinginan dan dehidrasi.
Sebelum
Agan naik lebih lanjut ke kawasan Semeru, Agan harus persiapkan dahulu fisik
dan bekal. Cek bekal apa saja yang akan dibawa, jangan banyak-banyak bekalnya
namun tetap dipilih bekal yang penting untuk nutrisi dan gizi, mineral dan yang
terpenting adalah bekal iman. Selain itu, Agan juga persiapkan fisik seperti
pemanasan sejenak sebelum mendaki agar otot tidak kaku dan kram, dan yang
terpenting adalah doa.
Pengumuman
penutupan pendakian ke Gunung Semeru biasanya ada pada wilayah Ranu Pane,
terletak kantor pemeriksaaan dan BASARNAS. Di Kantor ini biasanya Agan harus
melaporkan kegiatan yang akan agan laksanakan, mau mendaki sampai mana dan di
situlah Agan akan dicatat dan didata untuk mencegah kemungkinan-kemungkinan
yang tidak diinginkan. Di sini Agan juga akan dikenai tarif iuran khususnya
yang membawa kamera akan dikenakan iuran tambahan Rp 10.000.
Apabila
memang ada pengumuman penutupan jalur pendakian, maka Agan bisa bertanya sampai
manakah Agan bisa melajutkan perjalanan. Eman, kalau Agan sudah jauh-jauh
berniat ingin mendaki Semeru, namun harus gagal total karena ada penutupan.
Biasanya kalau ada penutupan karena adanya status yang meningkat di puncak atau
adanya cuaca ekstrem seperti badai, maka pendaki hanya diperbolehkan sampai
Ranu Kumbolo. Bila diperbolehkan hanya sampai Ranu Kumbolo, lebih baik Agan
lanjut, karena Ranu ini sangat indah dan menawan. Eman sekali bila Agan harus
balik kucing tanpa mengunjungi apapun setelah Ranu Pani.
Pembahasan
mengenai Ranu Kumbolo insyaa Allah akan diposting pada postingan berikutnya.
Assalamu’alaikum warahmatullah.
Sponsored by: www.mufidatravel.com
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan
klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Suara Nada Islami
0 komentar:
Posting Komentar